Nama : Ardhi Martian
NPM : 1A111193
Kelas : 2KA23 / ALH11
Hal : Tugas 6 Teori Organisasi Umum 1
PROSES
ORGANISASI
Dua
aspek utama struktur organisasi adalah pembagian kerja dan departementalisasi. Pembagian
kerja merupakan pemecahan suatu tugas
kerja sehingga setiap anggota dalam
organisasi bertanggungjawab dan melaksanakan seperangkat aktivitas yang
terbatas dan bukan keseluruhan tugas.
Sedangkan departementalisasi adalah
pengelompokkan aktivitas pekerjaan
sehingga aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat diselenggarakan secara
serempak. Departemtalisasi mewakili struktur formal suatu
organisasi seperti telah dideskripsikan dalam
bagan organisasi.
Dalam
struktur organisasi, tujuan utama dua aspek penting diatas adalah untuk
memudahkan proses komunikasi,
pengambilan keputusan, evaluasi hasil kerja, ibalan, sosialisasi, dan karier.
Kelima aktiitas tersebut
merupakan proses organisasi yang masing-masing akan dideskripsikan sebagai
berikut :
1.
Proses komunikasi
2.
Proses pengambilan keputusan
3.
Proses evaluasi hasil karya
4.
Proses imbalan
5.
Proses sosialisasi dan proses karier
1. Proses komunikasi
Komunikasi
dapat didefinisikan sebagai penyampaian informasi
dan pengertian dengan menggunakan tanda yang sama. Komunikasi sangat penting
karena para manajer dalam suatu organisasi jarang bekerja dengan mengunakan
barang tetapi lebih sering menggunakan informasi mengenai barang itu.
Komunikasi tidak dapat dihindarkan dalam setiap fungsi organisasi karena setiap
manajer harus menjadi seorang widiasuara. Meskipun sudah ada kemajuan yang
pesat dalam teknologi komunikasi dan informasi, namun komunikasi antar individu
dalam organisasi tetap diperlukan. Komunikasi antar individu tidak bergantung
pada teknologi, tetapi bergantung pada kekuatan dalam diri individu dan dalam
lingkungannya. Komunikasi adalah proses di dalam masing – masing orang.
Proses komunikasi dalam
suatu organisasi harus
memberi kemungkinan dalam empat arah yang berbeda, kebawah, ke atas, horizontal
dan diagonal. Deskripsi dar arah komunikasi tersebut sebagai berikut :
1.
Komunikasi ke bawah.
2.
Komunikasi ke atas
3.
Komunikasi horizontal
4.
Komunikasi diagonal
Penjelasannya
sebagai berikut:
1.
Komunikasi ke bawah
Mengalir
dari orang pada hierarki yang lebih tinggi ke jenjang yang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk
instruksi, memo resmi, prosedur, pedoman
kerja, pengumuman, dan sebagainya.
2.
Komunikasi ke atas
Porsi
ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan komunikasi ke bawah. Berbeda dengan komunikasi ke
bawah, komunikasi ke atas mengalir dari orang pada
hierarki yan lebih rendah ke jenjang yang lebih tinggi. Misalnya,
dalam bentuk kotak sara, pertemuan kelompok, pengaduan, dan
sebagainya.
3.
Komunikasi horizontal
Merupakan
pertimbangan utama dalam desain organisasi, namun organisasi yang efektif
memerlukan juga komunikasi horizontal yang sangat perlu bagi koordinasi dan
integrasi dari beraneka ragam fungsi keorganisasian. Misalnya, komunikasi antar
produksi dan pemsaran dalam organisasi bisnis, dsb.
4.
Komunikasi diagonal
Merupakan
jalur komunikasi yang paling jarang digunakan, komunikasi diagonal penting
dalam situasi ketika para anggota tidak dapat berkomunikasi secara efektif
melalui jalur ini.
2.
Proses pengambilan keputusan
Pengambilan
keputusan adalah serangkaian aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan permasalahan yang sedang
dihadapi, kemudian menetapkan salah satu alternatif yang dianggap paling
rasional dan sesuai dengan sistem. Dalam suatu organisasi yang engambil
keputusan adalah manajer. Kualitas keputusan yang diambil oleh manajer
merupakan ukuran dari efektivitas mereka.
Setiap
keputusan adalah hasil proses yang dinamis yang dipengaruhi oleh kekuatan yang
banyak sekali. Proses pengambilan keputusan merupakan aktivitas yang berurutan dan
bukannya sebagai serangkaian langkah. Kajian mengenai desain umum tentang
proses pengambilan keputusan biasanya ditekankan pada keputusan yang tak
terprogram.
Proses pengambilan
keputusan yang dimaksudkan adalah :
1.
Menetapkan tujuan dan sasaran khusus dan mengukur hasilnya,
2.
Identifikasi permasalahan,
3.
Mengembangkan alternatif,
4.
Mengevaluasi alternatif,
5.
Memilih alternatif,
6.
Melaksanakan keputusan, serta
7.
Pengendalian dan penimbangan
3. Proses evaluasi hasil
karya
Evaluasi
dirancang untuk memberikan kepada orang yang dinilai dan orang yang menilai atau manajer, informasi mengenai
hasil karya. Secara umum bahwa tujuan evaluasi hasil karya adalah untuk
mencapai kesimpulan yang evaluatif atau yang memberi pertimbangan mengenai
hasil karya dan untuk mengembangkan karya lewat program.
Secara khusus evaluasi
hasil karya dapat memberi dampak sebagai berikut :
1. Program
evaluasi hasil karya yang dirancang dan dilaksanakan dengan baik dapat
memiliki pengaruh motivasional terhadap para bawahan, antara lain dapat
merangsang peningkatan, mengembangkan rasa tanggung jawab, dan menaikkan
keterikatan kepada organisasi.
2. Meningkatkan
pengertian manajerial.
3.
Memberikan dasar bagi
perencanaan, pelatihan dan pengembangan
4.
Mengurangi pilih kasih
dalam mengambil keputusan manajerial yang penting.
Prosedur
evaluasi hasil karya tradisional yang masih sering digunakan dalam suatu
perusahaan, antara lain sebagai berikut :
1.Skala
penilaian
Teknik
ini merupakan prosedur evaluasi hasil karya yang tertua dan paling luas digunakan yang dalam
praktiknya terdapat beberapa bentuk. Penilai diberi sebuah formulir yang
dicetak, satu formulir bagi setiap bawahan yang harus dinilai. Isi formulir
biasanya mengandung sejumlah karakteristik hasil karya yang harus dinilai.
2.Cerita
deskriptif
Prosedur
ini menuntut agar penilai (manajer) mendeskripsikan pokok-pokok kekuatan dan kelemahan
orang yang dinilai. Sebenarnya metode ini hanya sedikit memberi kesempatan
untuk membandingkan para bawahan yang dinilai mengenai dimensi karya spesifik.
3.
Daftar cek yang dibobot
Prosedur
ini terdiri atas sejumlah pertanyaan yang menjelaskan beraneka macam dan
tingkat perilaku bagi suatu pekerjaan tertentu. Masing-masing pernyataan
mempunyai bobot atau nilai yang diberikan kepadanya. Penilaian mengevaluasi
setiap bawahan dengan mengecek pernyataan yang menjelaskan perilaku individual.
Tanda cek dan bobot yang sesuai dijumlahkan bagi setiap bawahan.
4.
Metode pengangkatan
Pada
teknik ini, manajer menggunakan prosedur urutan pangkat untuk menilaisemua
bawahannya. Bawahan diberi pangkat menurut nilai relatif mereka bagi perusahaan
mengenai satu dimensi hasil karya atau lebih.
Diorganisasi khususnya
perusahaan besar yang berkembang di Amerika Serikat telah mengembangkan metode
evaluasi hasil karya dengan lebih modern.
a.
Metode penilaian yang
berjangkar pada perilaku.
b.
Manajemen berdasarkan
sasaran
4. Proses imbalan
Cara
dan penetapan waktu pembagian imbalan merupakan permasalahan penting yang harus
dihadapi oleh manajer sehari-hari, imbalan yang dibagi oleh manajer meliputi
upah, mutasi, promosi, pujian dan penghargaan.Tujuan umum dari program imbalan
adalah :
a.
Untuk
menarik orang yang memenuhi syarat sehingga bersedia memasuki organisasi
b.
Menjaga
saupaya para bawahan datang ke pekerjaan
c.
Memotivasi
para bawahan untuk bekerja lebih giat sehingga mencapai tingkat hasil karya
yang lebih tinggi
5. Proses sosialisasi dan
proses karier
Sosialisasi
keorganisasian adalah proses yang
dialami individu untuk menghargai nilai, kemampuan, perilaku yang diharapkan,
dan pengetahuan sosial yang diperlukan untuk mengasumsikan peran keorganisasian
dan untuk beradaptasi sebagai anggota organisasi. Tahap proses sosialisasi meliputi :
a.
Sosialisasi persiapan
b.
Akomodasi
c.
Manajemen peran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar