Nama : Ardhi Martian
NPM : 1A111193
Kelas : 2KA23 / ALH11
Hal : Tugas 4 Teori Organisasi Umum 1
ORGANISASI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi sebagai alat dalam arti abstrak
untuk merealisir, apa yang menjadi keputusan starategik yang ditetapkan, maka
mau tidak harus mengikuti atas perubahan lingkungan yang digerakkan oleh
kekuatan kepemimpinan untuk hidup dan bertahan dalam abad 21, oleh karena itu,
organisasi sebagai alat dimanifestasikan terutama dalam hubungan dua
faktor yang disebut dengan fleksibilitas disatu sisi dan disisi lain adalah
dapat tidaknya dikontrol.
Hal itu laksana perbedaan antara seorang bayi
dan orang yang lebih tua. Bayi itu sangat fleksibel dan dapat memasukkan jari
kakinya kedalam mulutnya, namun gerakan-gerakan dan perilakunya agak sulit
dikontrol. Dengan meningkatnya usia kita akhirnya seseorang yang lebih tua juga
akan kehilangan sifatnya yang dapat dikontrol.
Jadi ukuran dan waktu bukanlah penyebab
pertumbuhan dan menjadi tua seolah-olah perusahaan yang besar dengan tradisi
yang lama disebut tua, sedangkan perusahaan yang kecil tanpa tradisi disebut
muda. Muda berarti organisasi itu dapat berubah dengan relative mudah, tua
berarti adanya perilaku yang dikontrol namun tidak fleksibel.
Oleh karena itu, suatu organisasi dalam abad
21, haruslah dibangun sebagai organisasi yang memiliki sifat fleksibel dan
mudah dikontrol, maka organisasi itu tidaklah terlalu muda atau terlalu tua,
tahap ini dinamakan PRIMA dalam daur hidup organisasi. Organisasi dalam keadaan
PRIMA, benar-benar diperlengkapi untuk menerima dan menanggapi perubahan yang
cepat didalam pasar, teknologi, kompetisi dan kebutuhan pelanggan.
Bertolak dari pemikiran bahwa kunci organisasi
yang mampu mendukung daur hidup organisasi kedalam posisi PRIMA yang mampu
diremajakan secara berkelanjutan terletak pada faktor fleksibilitas dan
kontrol, oleh karena itu pemilihan model struktur organisasi sangat menentukan.
Dalam pemilihan, walaupun suatu model struktur
dibangun atas dasar prinsip-prinsip yang telah dipahami, menyangkut hal-hal
yang terkait dengan 1) pembagian tugas ; 2) pendelegasian wewenang ; 3) disiplin
; 4) kesatuan perintah ; 5) Kesatuan arah ; 6) Rentangan pengawasan ; 7)
Koordinasi ; 8) Jenjang organisasi ; 9) Sentralisasi ; 10) Inisiatif ; 11)
Budaya
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya
makalah ini adalah :
1.
Memahami definisi organisasi
2.
Mengenal struktur organisasi
3.
Memenuhi tugas mata kuliah ini
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Organisasi
Secara sederhana, organisasi bisa diartikan sebagai suatu
alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan pola
tertentu yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non
fisik. Sehingga bisa dimungkinkan terjadinya suatu konflik dalam sebuah
organisasi yang dikarenakan oleh adanya ketidakselarasan tujuan, perbedaan
interpretasi fakta, ketidaksepahaman yang disebabkan oleh ekspektasi perilaku
dan sebagainya.
Berikut ini adalah pengertian
dan definisi organisasi menurut beberapa ahli :
#ROSENZWEIG
Organisasi dapat dipandang sebagai :
#ROSENZWEIG
Organisasi dapat dipandang sebagai :
·
Sistem sosial, yaitu orang-orang
dalam kelompok
- Integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama
- Orang-orang yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama
#MATTHIAS AROEF
Suatu organisasi terjadi apabila sekelompok orang bekerja
bersama sama untuk mencapai tujuannya
#PFIFFNER dan
SHERWOOD
Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara dalam mana
sejumlah orang yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait
dalam suatu tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya
secara sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula
secara sistematis
#BAKKE
#BAKKE
Organisasi merupakan sebuah sistem yang kontinue dari
penggunaan, pemindahan aktivitas-aktivitas manusia yang dibebankan dan
dikoordinasikan, sehingga membentuk suatu kumpulan tertentu yang terdiri dari
manusia, material, kapital, gagasan, dan sumber daya alam ke dalam suatu
keseluruhan pemecahan persoalan.
#ALLEN
Organisasi adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan
serta pengelompokan kerja, mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang maupun
tanggung jawab dan menetapkan hubungan - hubungan dengan maksud untuk
memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif dalam menuju tujuan yang
ditetapkan.
2.2 Struktur
Organisasi
Sebuah organisasi tidak akan bisa
lepas dengan yang namanya struktur organisasi. Karena struktur organisasi
adalah cara suatu aktivitas organisasi dibagi, di organisir, dan
dikoordinasikan.
Menurut ERNEST DALE, sebuah struktur organisasi harus memuat tentang 5 hal sebagai berikut:
Menurut ERNEST DALE, sebuah struktur organisasi harus memuat tentang 5 hal sebagai berikut:
- Daftar pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi
- Membagi jumlah beban kerja dalam tugas-tugas atau biasa disebut pembagian kerja (devision of work)
- Menggabungkan tugas-tugas dalam keadaan yang logis dan efisien atau departementalisasi (departmentalization)
- Menetapkan mekanisme untuk koordinasi
- Memonitor efektivitas struktur organisasi dan melakukan penyesuaian apabila diperlukan
2.2.1 Konfigurasi Struktural
Dengan
memperhatikan fungsi-fungsi organisasi, analisis disain parameter-parameter
analisis faktor –faktor kontigensi, maka konfigurasi structural yang pada
umumnya dan banyak digunakan, apa yang disebut dengan 1) Struktural sderhana ;
2) Birokrasi mesin ; 3) Birokrasi professional ; 4) Struktural divisional ; 5)
Adhocracy.
Struktur Sederhana :
Struktur ini
dipergunakan pada permulaan dimana organisasi masih kecil, berada pada
lingkungan yang sederhana dan dinamis sehingga dapat dikatakan memasuki tahap
prmulaan perkembangan dan biasanya pemilik atau pendiri ingin agar kekuasaan
masih disentralisasi sehingga seluruh kekuasaan dalam pengambilan keputusan
atas seluruh tindakan berada dalam tangannya.
Birokrasi Mesin :
Ini
menunjukkan organisasi menjadi besar tapi dengan lingkungan yang sederhana dan
stabil sehingga memperlihatkan teknologi yang terdiri atas pekerjaan yang rutin
dan distandarisasi, maka tidak heran peraturan yang sangat diformalisasi, tugas
dikelompokkan ke dalam departemen-departemen fungsional, wewenang yang
disntralisasi, pengambilan keputusan yang mengkuti rantai komando dan sebuah
struktur administrasi yang rumit dengan perbedaan tajam antara aktivitas lini
dan staf.
Birokrasi Profesional :
Birokrasi
professional merupakan suatu struktur yang memberikan kesempatan dalam
organisasi untuk memanfaatkan tenaga pesialis yang sangat terlatih bagi
operating core-nya agar dapat meningkatkan effesiensi dan standarisasi dengan
desentralisasi. Jadi model ini sebenarnya merupakan birokrasi mesin untuk
organisasi dengan ukuran besar, lingkungan yan stabil dan komplek dan teknologi
rutin yang diinternalkan lewat profesionalisme.
Struktural Divisional :
Pada
dasarnya banyak kesamaannya dengan birokrasi mesin, dimana struktur dengan
strateginya yang menekankan pada keanekaragaman dari produk dan pasar sehingga
divisi-divisi tersebut cenderung untuk diorganisasi k dalam kelompok fungsional
dengan pembagian kerja yang tinggi, formalisasi yang tinggi dan wewenang
yang disentralisasikan pada manajer divisi. Jadi divisionalisasi hanya mungkin
jika sistim teknis dari organisasi dapat dipisahkan secara effesien kedalam
segmen-segmen yang terpisah dengan lingkungan tidak komplek dan tidak dinamis.
Adhocracy :
Struktur ini
bercirikan diferensiasi horizontal yang tinggi, diferensiasi vertical yang
rendah, formalisasi yang rendah, desentralisasi, fleksibilitas dan daya tanggap
yang tinggi. Pilihan ini dipilih bila manajemen menyadari bahwa strategi yang
beraneka ragam, atau berisiko tinggi atau teknologi itu tidak rutin dan
lingkungannya dinamis serta komplek. Struktur ini lebih menekankan dalam proses
pengambilan keputusan yang didesentralisasi sehingga bergantung pada tim yang
terdri dari para professional.
BAB III
KESIMPULAN
Secara sederhana,
organisasi bisa diartikan sebagai suatu
alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan
pola tertentu yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non
fisik.
Beberapa ahli mengemukakan definisi dari organisasi, yaitu Rosenzweig, Matthias Aroef, Pfiffner dan Sherwood, Bakke, dan Allen, dan sebagainya.
Beberapa struktur yang dikemukakan diatas
dapat digunakan untuk menetapkan struktur kepemimpinan dalam sebuah organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
www.carapedia.com >> Pengertian dan Definisi Organisasi
suaraatr2025.WordPress.com >>
Pengembangan Organisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar