TUGAS MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR
“Membangun Tata Krama Dalam
Bersikap dan Bergaul”
Disusun Oleh:
Nama :
ARDHI MARTIAN
NPM :
1A111193
Kelas : ALH11 (1KA27)
Tugas : Ke-1 (Ilmu Sosial Dasar)
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2011
Daftar
Isi
Daftar Isi
………………………………………………………………………………………. 1
Bab. I Pendahuluan…..…………………………………………………………………………
2
Bab. II Pembahasan…..…………………………………………………………………………
3
II.I Pengertian Tata Krama ………….…………………………………………………………
3
II.II Tata Krama dalam
Bersikap…………………………………………………….…………. 3
II.III Tata Krama dalam
Bergaul………………………………………………….……………. 3
II.IV Manfaat Bergaul
…………………………………………………………………………. 4
II.V Hambatan dalam
Bergaul………………………………………………………………….. 4
Kesimpulan…………………………………………………………………….…………………6
Daftar Pustaka
……………………………………………………………………………………7
Bab.
I Pendahuluan
Ketika
seseorang masuk kedalam lingkungan baru seperti kelas, sekolah, perguruan
tinggi atau tempat kerja yang baru, tentu akan dipertemukan dengan orang –
orang yang belum dikenal dan suasana yang masih asing. Hal itu seringkali
membuat sikap seseorang baik yang memang dasarnya aktif ataupun pasif, berubah
menjadi pendiam, merasa asing dan bingung, karena belum saling mengenal satu
sama lain.
Didalam
lingkungan yang baru kita dituntut untuk beradaptasi kembali, yaitu dengan cara
bersosialisasi/bergaul. Kemampuan seseorang dalam bersikap dan bergaul bisa
menjadi nilai ukur, apakah orang tersebut termasuk kedalam golongan orang – orang
yang cepat beradaptasi dan mudah diterima di lingkungan baru atau tidak, karena
ada sebagian golongan yang memiliki kesulitan untuk melakukan proses adaptasi
dengan lingkungan baru.
Oleh
karena itu makalah ini disusun untuk mengetahui tentang tata krama dalam
bersikap yang baik dan benar serta tata krama dalam bergaul untuk mempermudah
proses adaptasi dengan lingkungan baru.
Bab. II Pembahasan
II.I
Pengertian Tata Krama
Tata
Krama adalah norma kebiasaan yang mengatur sopan santun dan disepakati oleh
lingkungan. Menurut para ahli tata krama/etika tidak lain adalah prilaku, adat
kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang
benar dan mana yang buruk.
II.II Tata
krama dalam bersikap
Dalam
bergaul, kita perlu memperhatikan tata cara bersikap karena hal tersebut sangat
mempengaruhi seberapa cepat dan dapat diterimanya kita disuatu lingkungan yang
baru. Sikap sopan santun serta ramah tamah kepada setiap orang harus selalu
dihadirkan ketika sedang berinteraksi dengan orang lain terutama orang – orang
yang baru dikenal dilingkungan yang baru, agar memberikan kesan bahwa diri kita
adalah pribadi yang baik dan menyenangkan sehingga lebih mempermudah proses
adaptasi dilingkungan tersebut.
II.III
Tata krama dalam bergaul
Bergaul
tidak hanya asal bergaul, tetapi perlu menyertakan tata krama dalam pergaulan
agar lebih mudah memposisikan diri dan diterima ditengah lingkungan yang baru.
Tata krama bersikap dalam bergaul dapat dilihat dari sudut Budaya, Susila, dan
Agama, diantaranya :
- Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja tanpa membeda – bedakan
- Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain
- Bersikap ingin membantu
- Memiliki rasa toleransi yang tinggi
- Menjadi pribadi yang menyenangkan bagi orang lain
- Dapat menguasai diri serta mampu mengendalikan emosi dalam kondisi apapun
- Menanamkan prinsip pada diri sendiri untuk membina pertemanan dengan siapa saja, dan hanya mengambil sisi baiknya tanpa mengikuti sisi buruknya.
Setiap
masing – masing individu memiliki karakteristik yang berbeda – beda sesuai
dengan latar belakang dan tradisi adat istiadatnya, sehingga penting untuk kita
memiliki rasa toleransi dan rasa saling menghargai serta menyesuaikan diri
dengan tradisi mereka, agar ruang lingkup pertemanan menjadi lebih luas .
II.IV
Manfaat Bergaul
Atas
keberanian dalam melakukan adaptasi dengan cara bergaul dilingkungan yang baru,
dapat menghadirkan banyak manfaat, diantaranya :
- Jaringan pertemanan dan wawasan kita menjadi lebih luas
- Menambah dan memperkuat tali silaturahmi antar sesama manusia
- Mempermudah dalam menjalani hidup dan menemukan solusi dalam menyelesaikan masalah
- Disegani, dihormati dan disenangi oleh orang lain
- Lebih percaya diri untuk masuk ke lingkungan yang baru
- Dapat memelihara suasana yang baik dengan lingkungan
- Mempunyai banyak pengalaman dan cerita hidup karena berteman dengan orang lain yang memiliki karakter berbeda – beda, dll.
II.V
Hambatan dalam Bergaul
Dalam
bergaul ada banyak faktor hambatan yang membuat seseorang tidak mudah membaur
dan menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya, diantaranya :
- Kurang percaya diri
Faktor
kurang percaya diri seringkali menjadi hambatan utama banyak orang, sehingga
cukup sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, salah satunya
dikarenakan rasa minder yang berlebihan atas kemampuan diri sendiri dan merasa
lebih rendah ketika membandingkannya dengan orang lain.
2.
Zona
nyaman
Kondisi
dimana seseorang lebih senang menyendiri, tertutup, dan menghabiskan waktu
seorang diri. Merasa tidak membutuhkan orang lain dalam menjalani setiap
kegiatan sehari – harinya, enggan membuka kesempatan untuk hubungan pertemanan
baru dengan orang – orang baru, yang justru akan merugikan dirinya
sendiri.
3.
Takut
mengambil resiko
Banyak
orang yang takut untuk membina pertemanan dengan orang – orang baru dengan
alasan takut ditolak atau tidak diminati atas sikapnya, sehingga lebih memilih
untuk sendiri.
4.
Sikap
buruk
Seringkali
sikap buruk kita menjadi hambatan dalam membina pertemanan, seperti angkuh,
tukang pamer, terlalu pilih – pilih teman, dan sikap buruk lainnya. Sikap –
sikap tersebut justru membuat orang lain enggan untuk berteman dengan kita, dan
lebih memilih menjauhi.
Kesimpulan
Jadi,
sikap yang baik dan pandai bergaul adalah dua hal yang saling terikat, dan
harus dijaga keseimbangan diantara keduanya. Dengan mempunyai sikap yang baik
tetapi kurang pandai bergaul, kita akan hanya menjadi individu yang tertutup,
begitu pula apa bila kita pandai bergaul tetapi memiliki sikap yang kurang
baik, kita akan kurang disegani kehadirannya di suatu lingkungan.
Maka
dari itu, kita harus membiasakan diri untuk berani beradaptasi ketika memasuki
lingkungan yang baru , dengan cara bergaul yang tentunya mengikuti aturan tata
krama yang baik dalam bersikap dan bergaul, dengan menanamkan secara permanent
dalam diri sikap sopan santun, ramah tamah, menjadi pribadi yang menyenangkan,
serta menghilangkan semua hambatan yang menghalangi diri kita agar
mempermudah diri kita untuk diterima dan disegani dalam lingkungan yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
Http://www.kreativitashadirdariketerbatasan.blogspot.com/2011/02/bab-12-etiket-pergaulan.html
Http://pkk.tanjabbarkab.go.id/artikel-04042006.htm
Http://sharekuliah.blogspot.com/2010/02/kisi-cb-ii-uas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar